Senin, 13 Februari 2012

Eyes Contact

"Eyes contact" Snowman pen on paper 



Kesetiaan
by Nanang Kurniawan.


aku bukan pangeran tampan
yang sekali kedip, membuat sang putri tertawan
juga bukan putra bangsawan
berpakaian mewah dan si pemandang menganga..... waaaaaaahhh

namun aku bersyukur
dengan kesederhanaan yang kupunya
dari situ banyak aku temukan bahagia...
tak sedikitpun aku takut berbagi
atas segala apa yang aku miliki

Bukan...
bukan kecantikan yang aku inginkan
kesempurnaanpun tak pernah aku harapkan
aku hanya ingin kembali
dengan jiwa dan hati yang bersih...
seperti saat pertama kali
 aku mengeluarkan kepalaku dari lubang vagina bunda...
setelah sembilan bulan aku mengeram dalam surga rahimnya.

akan aku berikan seluruh kasih sayang dan cintaku ini untukmu
tanpa sedikitpun mengurangi rasa cinta dan kasih sayang untukku
karena bagaimana mungkin aku mampu mancintai...?
jika cinta kasih sayang itu tak ada untuk diriku sendiri
tak juga ingin ku minta bahwa...
cinta dan kasih sayangmu hanya untuku saja
tapi......  setialah sama apa yang kamu percaya.

Minggu, 12 Februari 2012

back into my hand. snowman pen on paper. size a4.



Renungkanlah...
by Nanang Kurniawan on Saturday, 17 July 2010 at 01:43 ·


Kering.....
mengeras menjadi batu asahan menajamkan khayalan
kerontang ...
kejang-kejang mengangkang menghalangi kebebasan
retak...
bercak-bercak bernoda debu sulit dilacak

Aku teriak....
dia teriak
mereka semua berteriak, melabrak -labrak
memberontak lalu lari menghilangkan jejak
merasa seakan tak akan pernah terlacak...

Aku diam mengerami impian
berkarya dengan apa yang mampu aku lakukan
kulintasi warna dalam kanvas
kujelajahi imazinasi menggoreskan koas..
aku puas...
aku senang melakukan semua itu dengan tenang

Mereka kenapa masih berteriak..?
menuntut hak yang tak mutlak...
memperdebatkan keadilan diluar diri yang tak dimengerti
bukankah lebih indah menyatukan semua yang ada didalam dada...
dalam jiwa...
dalam pikiran
dalam otak
agar tak menjadi pemberontak.

bumi ini hangus
terlalu banyak nafas mendengus
mengendus-endus hingga rakus
mencuri nasi tetangga sendiri...
menjilat pantat menipu diri
kemana lari..?
sedangkan hati tak pernah bisa dibohongi
apa lagi kepunyaan sendiri...
maka siapa merugi jika begini..?
pertanyaan ini mungkin untuk kita renungi...
hingga solusi hidup ini
siap tersaji.