Berjalan perlahan tanpa merasa lelah kuikuti arah mata angin kemana aku ingin hingga aku berdiri di keramaian satu sudut kota. kucoba bercengkrama menyapa orang sekitar, cakap balik kami lancar bercerita tentang diri sendiri, tentang cita-cita tentang apa yang ingin diraih... meskipun kami tak saling mengenal satu sama lain. aku mengerti setiap manusia mempunyai mimpi, ada yang berusaha sekeras tenaga mewujudkannya untuk diraih namun ada juga yang terlena malah hidup nyaman didalamnya. lalu aku keluarkan sehelai kertas putih kucorakan pena menelusuri jalinan mimpi yang aku punya, dari dasar terus memanjat sampai ke puncak. proses perjalanan ini aku nikmati tanpa sedikitpun iri kepada mereka yang lebih nyaman berlari. masing-masing kita memiliki jalan ceritanya sendiri-sendiri dan inilah salah satu potongan ceritaku disini diruang cakrawala dimana kita menjalani kehidupan pasti. aku ukir jalinan garis, meliuk, membulat, memanjat, menyalurkan untaian imazinasi mengisi putih kertas kosong dengan teliti, hingga menjadi sebuah nuansa gambar yang tak berwarna... tak juga berbentuk seperti rekayasa para pekerja seni. aku tuangkan alunan hitam diatas putih dari dalam kekosongan pikiran yang tak memilih... harus bagaimana gambarku nanti. aku berikan judul "mendaki sampai kepuncak" karena itulah yang aku mulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar